KARENA ITU TUNDUKLAH KEPADA ALLAH, DAN LAWANLAH IBLIS, MAKA IA AKAN LARI DARI PADAMU (YAKOBUS 4:7)

Ada begitu banyak org kristen dalam gereja yg tidak mampu mengusir Iblis & roh-roh jahatnya, sebaliknya secara kejam dibelenggu dgn berbagai-bagai kesukaran hidup & tdk bisa keluar dari dalamnya, sebagai akibat dari tidak tunduk kepada Allah.

Allah memiliki rantai komando utama di bumi, dan memimpin/ memerintah umat-Nya melalui rantai komando tersebut. Sehingga jika org tidak tunduk kepadanya, itu sama artinya dgn tidak tunduk kepada Allah. Rantai komando Allah tersebut ialah :
1. Rumah tangga kristen. Isteri tunduk kpd suami seperti kpd Tuhan (Efs.5:22; 1Kor.11:3).
2. Org kristen tunduk terhadap pihak pemerintah di segala tingkatan (Rom.13:1-5; Tit 3:1).
3. Anggota Jemaat lokal terhadap pimpinan jemaat (1Tes.5:12; 1Tim 5:17; Ibr. 13:7,17).

CONTOH PENAKLUKKAN DIRI PADA OTORITAS
Kisah seorang perwira Romawi yg dtg kpd Yesus spy pelayannya disembuhkan, ia berkata bhw Yesus hanya mengucapkan sepatah kata saja spy hambanya sembuh. Kemudian ia menambahkan:
“Sebab aku sendiri seorang bawahan, & di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kpd salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, & kpd seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kpd hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya” (Luk.7:8).

Di dlm jabatannya itu, perwira tsb mewakili pemerintahan dari Kaisar yg bertakhta di kota Roma & ia adalah bagian dari mata rantai kekuasaan yg bersumber dari Kaisar sendiri. Oleh krn itu, setiap perintah yg dikeluarkannya kpd prajurit bawahannya mengandung otoritas dari Kaisar sendiri.
Perwira itu mengakui bhw prinsip yg sama berlaku juga dlm pelayanan Yesus. Oleh krn Yesus adalah wakil dari Allah Bapa, yg taat penuh kepada-Nya. Maka setiap kata yg diucapkan Yesus mengandung otoritas/kuasa Allah Bapa sendiri.

Dgn demikian, apa yg dikatakan oleh perwira itu, yaitu : Aku sendiri seorang bawahan, merupakan dasar Alkitabiah dari segala otoritas yg benar. Jadi utk dpt memiliki kuasa, terlebih dahulu org hrs menjadi bawahan. Besarnya kuasa seseorang, bergantung pd berapa besar ia tunduk pd kuasa dari org yg menjadi atasannya.

Orang yang tidak menjadi bawahan atau “tidak tunduk” kepada kuasa dari orang yang menjadi atasannya, tidak berhak atas wibawa/ kekuasaan. Prinsip ini berlaku baik di dalam lembaga pemerintahan dunia maupun dalam lembaga Gereja.

Perintah Tuhan utk tunduk kpd semua jenis otoritas, tanpa memandang motivasi atau mutu dari mereka yang memegang otoritas itu. Org yg tdk tunduk kpd otoritas adalah kecongkakan & ALLAH menentang org yg congkak (1Pet.5:5).

Jadi di sini kita melihat suatu garis kepemimpinan dari atas ke bawah:
Bapa diwakili Kristus; Yesus diwakili gembala senior (Yeh.34:23-24) dst. Sikap kita terhadap org-org yg berada di atas kita, yg diangkat Tuhan sebagai wakil-Nya, menunjukkan sikap kita yg sesungguhnya terhadap Tuhan sendiri.

Amin......... Medio Pengajaran tanggal 30 Januari 2011